I Have a New Idea

Tiba-tiba aja gue kepikiran pengen jadi penulis. Alasannya, pertama gue emang suka nulis.

Kedua kayaknya penulis itu gak terikat sama pekerjaannya. Kita bekerja ya kalau kita ingin menulis. Gue jadi inget penulisnya 'The Naked Traveller', awalnya gue sempet bertanya-tanya apa pakerjaan dia? kok bisa punya waktu sebebas itu? dan ternyata dia seorang  freelance writer. Wah, gue semakin tertarik.

Terus ketiga dengan menulis gue merasa bisa memberikan sesuatu kepada orang lain. Semacam inspirasi atau sekedar pesan moral. Kaya novelnya Habiburrahman El-Shirazy yang 'Bumi Cinta'. Novel itu bener-bener ngasih inspirasi buat gw. Inspirasi untuk selalu semangat dalam menjalani hidup ini, inspirasi untuk selalu menjaga keimanan kita. Betapa bermanfaatnya buku tersebut, walaupun hanya sebuah cerita fiksi belaka.

Keempat Kalau yang namanya penulis tuh -sejauh yang gue tau- selalu terhindar dari gosip. Mana ada yang mengejar-ngejar berita kapan penulis ini nikah, terus kapan cerainya, lagi ngapain si penulis, dll. Selama ini gue rasa belum ada ( Kalau yang ini gue tau dari Raditya Dhika, hehe..)

Gue pengen banget membuat sebuah buku yang berguna buat orang lain. Tapi buku apa ya? Novel, tips-tips, atau semacam konspirasi? haha.., kayaknya gue terkena Dan Brown's effect. Asli itu novel bikin otak gue selalu berkonspirasi. Gue makin suka sejarah sejak baca novel-novelnya Dan Brown. Gue pengen tau apa sih yang melatarbelakangi semua peristiwa yang ada saat ini? dan jawabannya ada dalam sejarah. Gue jadi inget sama statement salah satu temen gue. Dia pernah bilang "Untuk apa belajar sejarah? toh yang kita tuju adalah masa depan bukan masa lalu". Dan sekarang gue tau kalau dia salah besar. Justru sejarah itu membimbing manusia kepada masa depan yang lebih baik.

Rich Dad, Poor Dad

Rich Dad, Poor Dad. Apa yang diajarkan oleh orang kaya pada anak-anak mereka tentang uang-yang tidak diajarkan oleh orang miskin dan kelas menengah.

Semalem gw baru aja nyelesain baca buku ini.Bener-bener ngasih inspirasi buat gw. Awalnya gw kaget dengan apa yang ditulis dalam buku ini, banyak pandangan-pandangan yang bertolak belakang sama kebudayaan kita selama ini. Buku ini berisi cara bagaimana orang kaya bisa menjadi kaya dan mengapa mereka menjadi kaya.

Orang kaya selalu mementingkan aset dibanding liabilities (kewajiban) mereka. Liabilities ini dapat berupa rumah, mobil, perabotan rumah tangga, dan segala sesuatu yang kita konsumsi.Untuk menjadi orang kaya kita harus mempunyai kecerdasan finansial untuk mengolah aset tersebut. Kecerdasan finansial tidak hanya didapat dari bangku sekolah, melainkan dapat didapat dari mana saja. Buku, seminar-seminar dan kursus juga dapat melatih kecerdasan finansial kita.

Ada banyak statement yang gw suka dari buku ini. Seperti 'bekerja untuk belajar, jangan bekerja untuk uang'. Awalnya gw bingung dengan maksud kalimat ini. Tapi menurut gw yang dimaksud bekerja untuk belajar berarti kita mendapatkan suatu pelajaran dari pekerjaan kita sehari-hari. Entah itu dalam bidang teknik atau sosial. Kalau kita memperlakukan pekerjaan kita sebagai sarana belajar, tentunya kita akan senang melakukannya dan tidak akan berkeluh kesah.

'Memberilah, maka anda akan menerima'. Buku ini juga membahas tentang prinsip sedekah. Jika kita ingin menerima sesuatu maka memberilah terlebih dahulu. Jangan kita menerima terlebih dahulu baru memberi, ini merupakan mentalitas orang miskin. Orang kaya yakin, dengan mereka memberi, maka otomatis mereka akan menerima kembali.

Walaupun buku ini dah lama terbitnya (sekitar tahun 2002), tapi gw rasa masih banyak orang yang belum mempraktekkan isi buku ini. Menurut gw buku ini bagus banget buat menata pola pikir kita. It's Recommanded for you.